JariKalbar.com, Bengkayang – Bertepatan dengan hari literasi internasional dan kunjungan perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bengkayang launching gerakan Bengkayang membaca, Gerakan Edukasi Literasi Inklusi Sosial Bersama Perpustakaan Bengkayang (Geulis Sayang) dan pemutaran perdana film dokumenter pelestarian adat bidayuh kecamatan Siding kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat, Rabu (18/9).
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bengkayang, Heni Juniarti sampaikan, gerakan Bengkayang membaca merupakan inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan minat dan kebiasaan membaca di kalangan masyarakat, khususnya anak-anak dan generasi muda.
“Gerakan ini didorong karena ada kekhawatiran kita bersama terhadap rendahkan budaya literasi di masyarakat, yang mana semakin diperlukan diberas digital ini. Dan juga bertepatan dengan hari literasi internasional,” kata Heni Juniarti.
Saat ini kata Heni, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) di kabupaten Bengkayang masih berada pada kategori cukup dengan nilai 69,74, dan diharapakan kedepannya dapat meningkat secara signifikan menjadi kategori baik atau sangat baik.
“Dengan hadirnya gerakan ini kami harap dapat memberikan dorongan dan motivasi kepada masyarakat untuk lebih banyak membaca, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pendidikan dan pengetahuan kita,” ucap Heni.
Launchingnya gerakan Bengkayang membaca ini merupakan implementasi dari undang-undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 48 ayat 1 yang menyatakan bahwa pembudayaan gemarmembaca itu dilakukan melalui keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat.
Kata Heni, gerakan Bengkayang membaca ini bukan hanya tugas perpustakaan atau pemerintah saja. Tetapi tugas semua kalangan masyarakat.
“Tujuan utama kita meningkatkan minat baca masyarakat, menyediakan akses lebih luas dan berkualitas, dan membangun ekosistem literasi yang mendukung pengembangan budaya membaca diberbagai lapisan masyarakat,” Kata Heni.
Geulis sayang ini juga dalam rangka mempercepatan pelaksanaan Tranformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) di Kabupaten Bengkayang.
Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis minta agar indeks pembangunan literasi masyarakat di Bengkayang akan meningkat 70 persen kedepan.
Pemerintah Daerah sangat mendukung berbagai upaya untuk meningkatkan literasi masyarakat termasuk dengan mengembangkan fasilitas perpustakaan, baik dari sisi koleksi buku, teknologi informasi dan layanan yang lebih modern dan interaktif.
“Kami ajak satuan pendidikan, keluarga hingga komunitas untuk berperan aktif dalam gerakan literasi nasional dalam mengupayakan tumbuh kembangnya minat gemar dan budaya membaca masyarakat sehingga terciptanya generasi yang hebat, berkarakter serta mampu memujudkan keunggulan daerah,” kata Bupati.
“Mudahan-mudahan tujuan kita untuk ciptakan SDM yang berkarakter, unggul dan mantap dapat terwujud,” sambung Bupati.
Gerakan Bengkayang membaca juga bentuk upaya nyata pemerintah daerah menumbuhkan minat baca di kalangan masyarakat khusus anak-anak dan generasi muda.
“besar harapan kami bunda literasi yang sekaligus bunda Paud dapat berperan secara aktif dalam meningkatkan minat baca sejak dini. Lakukan kolaborasi dan sinergitas kegiatan dengan perangkat daerah, kecamatan dan desa-desa,” katanya.
Literasi tidak hanya sebatas kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga meliputi kemampuan berkomunikasi, berinteraksi dan berkolaborasi dengan orang lain. Dengan literasi inklusi sosial ini kita dapat membangun masyarakat yang lebih baik, toleran, dan saling menghargai dan saling memberikan wadah bagi masyarakat untuk saling berbagi pengetahuan.
Bupati Darwis sampaikan hari literasi dan hari kunjungan perpustakaan bukan sekedar momentum serimonial, tetapi merupakan peringatan pentingnya kemampuan membaca, menulis dan memahami informasi sebagai dasar dari bentuk pengetahuan.